Indonesia merupakan negara dengan kekayaan keberagaman yang menjadi ciri khas di masyarakat. Keberagaman itu sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti agama, suku, ras, budaya, Bahasa, kelompok sosial dan juga ekonomi. Keberagaman itu sendiri menjadi dasar semboyan “Bhineka Tunggal Ika” yang harus disyukuri dan menjadi salah satu modal terwujudnya Indonesia Emas di tahun 2040. Namun demikian, seperti pisau bermata dua, tak ayal keberagaman tersebut juga dapat menjadi suatu ancaman terhadap kedaulatan Bangsa Indonesia, sehingga perlu adanya usaha untuk meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya toleransi dalam menyikapi keberagaman di Masyarakat.
Salah satu aspek yang seringkali menjadi penyebab terjadinya konflik di Masyarakat adalah keberagaman agama. Memahami konsep moderasi beragama dapat menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap toleransi di Masyarakat. Pluralisme agama di Indonesia telah diakui oleh pemerintah, sejak masa orde baru hingga sekarang ada 6 agama resmi, bahkan berbagai macam lagi aliran kepercayaan agama suku. Kemajemukan ini jika tidak disikapi secara bijaksana oleh Masyarakat maka dapat memicu pertikaian, apalagi jika isu agama ini sudah ditunggangi oleh kepentingan lain maka akan sangat memicu terjadinya konflik di masyarakat.
Konflik sendiri menurut KBBI didefinisikan sebagai suatu perselisihan, pertempuran, bentrokan, ataupun pertentangan. Konflik agama adalah suatu ketidaksesuaian atau perselisihan baik disengaja maupun tidak disengaja, yang menyebabkan satu kelompok bereaksi terhadap kelompok lainnya sehingga menimbulkan kekerasan fisik, verbal maupun non-verbal. Moderasi beragama menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan toleransi beragama di Indonesia.
Moderasi beragama adalah sebuah cara maupun sikap seseorang dalam memandang dan menjalankan agama yang dianutnya. Seseorang harus meyakini dengan teguh bahwa agama yang Ia anut adalah agama yang paling benar, sekaligus Ia dapat menghargai serta menghormati agama yang dianut oleh orang lain, tanpa harus meyakini bahwa agama yang dianut orang lain juga benar. Tindakan tersebut harus mampu membawa seseorang dengan faham moderasi beragama yang baik memiliki sikap saling menghargai dan menghargai satu sama lain yang sudah kita kenal sebagai “toleransi dalam beragama”.
Seringkali Moderasi beragama ini tertuju untuk kerukunan umat “antar agama”, padahal, konflik antar golongan didalam satu agama pun masih banyak terjadi. Dengan demikian, Moderasi beragama menjadi suatu faham yang penting untuk ditanamkan kepada seluruh lapisan Masyarakat, sehingga dapat lebih memperkokoh “Bhineka Tunggal Ika”. Adapun beberapa cara untuk mengaplikasikan moderasi beragama antara lain:
- Memahami perbedaan
Keberagaman maupun perbedaan dalam beragama merupakan sesuatu yang pasti terjadi dan menjadi hal yang hampir mustahil untuk dihilangkan. Moderasi beragama sendiri menjadi salah satu jalan agar Masyarakat mampu untuk lebih banyak mencari persamaan dibandingkan dengan mempertajam perbedaan. Saling menghargai antar pemeluk agama menjadi jalan yang dapat dilakukan untuk menjauhkan diri dari konflik. Sikap saling menghargai perbedaan tersebut dapat dilakukan dengan cara menghindari hal-hal yang dapat merendahkan atau mengolok-olok agama lain.
- Memperdalam pemahaman agama
Hal lainnya yang dapat dilakukan untuk mengaplikasikan moderasi beragama agar terciptanya kerukunan adalah dengan cara meningkatkan atau memperdalam pemahaman agama masing-masing. Seperti kita ketahui bahwa sejatinya, hadirnya agama bertujuan untuk meningkatkan martabat manusia sebagai mahluk termulia sekaligus pemimpin di bumi ini. Perlu difahami bahwa pada dasarnya setiap agama memiliki tujuan damai dan membawa kejalan keselamatan untuk para penganutnya. Dengan demikian, meningkatkan pemahaman terhadap ajaran agama yang dianut secara utuh oleh masing-masing, dapat menjadi salah satu cara agar dapat menghindarkan diri dari konflik.
- Mengaplikasikan ajaran-ajaran agama
Seperti telah dibahas pada poin sebelumnya terkait pemahaman ajaran agama secara utuh, maka penting sekali sebagai umat beragama untuk mengaplikasikan nilai-nilai atau ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari serta menjauhi larangan yang telah ditentukan oleh agama masing-masing. Seperti. Kejujuran, cinta kasih, perdamaian serta nilai-nilai luhur lainnya, sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup baik sesama manusia maupun dengan alam.
- Menciptakan ruang dialog
Dialog antar agama maupun sesama agama yang berbeda golongan dapat menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahfahaman serta dapat memperkuat hubungan antar kelompok agama. Dialog ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk mendengarkan, serta memahami sudut pandang orang lain.
- Tidak mudak terprovokasi
Derasnya informasi yang sangat mudah diakses oleh semua kalangan menjadi salah satu celah terjadinya konflik. Tanpa adanya filter yang dilakukan dalam menanggapi suatu informasi yang masuk dapat menjadi pemicu konflik yang sangat kuat, terlebih dengan maraknya berita-berita hoax yang beredar. Sikap tenang dan tidak mudah terprovokasi, serta senantiasa memvalidasi berita-berita yang diterima menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan agar dapat menghindarkan diri dari konflik antar agama.